Snippet

Kaum Muda Harus Bersiap Pimpin Indonesia

BANDUNG – Generasi muda Indonesia harus mempersiapkan diri menjawab tantangan ke depan, termasuk menyongsong Indonesia Emas 2025.




Kriteria pemimpin yang dibutuhkan untuk menghadap persoalan yang kian berat dan kompleks adalah mereka yang profesional dan mau bekerja keras untuk bangsa dan negara. Tantangan kepada generasi muda ini mengemuka dalam diskusi Forum Garuda Muda Indonesia Menuju Kejayaan Indonesia 2025 di Convention Center,The Trans Luxury Hotel Bandung,Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, kemarin.

Diskusi menghadirkan politisi muda Bima Arya Sugiarto, Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf, Kapten Inf Agus Harimurti Yudhoyono, pengusaha muda Anindya Bakrie, dan Ketua Hipmi Raja Sapta Oktohari. ’’Kalangan muda harus bergerak lebih cepat untuk kemajuan Indonesia,” ujar Bima Arya. Menurut politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini, langkah politik pemuda akan dimulai pada 2014 nanti dengan menduduki jabatan strategis, termasuk di level kepala daerah. Selanjutnya, pada 2024, kaum muda sudah bisa memegang kendali di Indonesia.

’’Namun untuk mencapai itu semua, kalangan muda harus bergerak lebih agresif.Tentu saja dengan dukungan semua elemen masyarakat. Perubahan politik nasional akan lebih baik bila kelas menengah bangkit menjadi roda penggerak perubahan,’’ katanya. Dede Yusuf juga menekankan pentingnya kesiapan kalangan muda untuk menyambut perubahan politik, termasuk ketika diberi kepercayaan menjadi kepala daerah. Namun, itu semua bisa terwujud apabila kaum muda giat menggali pengalaman.

”Semua ada prosesnya.Kemunculan kaum muda tak lepas dari kerja kerasnya dalam menggali pengalaman,” ujarnya. Bagi tokoh muda yang berkarier di militer, Agus Harimurti Yudhoyono,kebangkitan kalangan muda tidak serta-merta diraih begitu saja. Semua diraih melalui proses panjang dengan kerja keras dan profesionalisme individual.”Di negara demokrasi, tidak ada istilah dinasti politik.Semua individu memiliki kesempatan berkompetisi dengan kemampuannya masing-masing,”tutur ujar perwira yang menjabat Wadan Yonif Mekanis 201/Jaya Yudha di Jakarta Anindya Bakrie menyampaikan optimismenya bahwa Indonesia bisa menjadi lebih baik.

Optimisme itu sejalan dengan potensi ekonomi yang diperkirakan akan jauh lebih baik pada beberapa tahun ke depan. Dia kemudian menyebut pernyataan sejumlah ekonom bahwa Indonesia akan menjadi penyokong ekonomi dunia. ”Menjadi tanggung jawab bersama untuk membesarkan Indonesia.Semua itu memang perlu dilewati dengan proses,sehingga pada akhirnya pemuda memiliki daya saing yang tangguh,”ujarnya.

Raja Sapta Oktohari juga mendukung upaya generasi muda untuk berperan di panggung politik nasional.Namun untuk mereka yang berlatar pengusaha, dia berharap tidak menanggalkan kewajibannya sebagai pengusaha.Pengusaha muda tetap harus fokus mengembangkan ekonomi nasional lewat usahanya. Selain membutuhkan pemimpin politik, Indonesia juga membutuhkan pelaku ekonomi yang bisa berkontribusi terhadap peningkatan ekonomi masyarakat.

”Politikus sudah banyak.Tidak ada salahnya generasi muda memajukan Indonesia melalui pengembangan wirausaha.Nanti kalau sudah mapan, tidak masalah terjun ke politik,”ungkap Raja. Gagasan Forum Garuda Muda diharapkan menjadi langkah awal kalangan muda memajukan Indonesia. Langkah tersebut bisa ditempuh apabila semua elemen masyarakat terutama kalangan muda bersatu dan saling mendukung. arif budianto